Skip to main content

HAPPY EASTER!!!!!!

Met paskah semuanya... Hari kamis sore, gue ditanya sama temen gue "Kenapa sih, harus ada telur pada paskah?" Waks.... gue nggak tau.... Yah, gue jawab aja... itu history... cerita jaman dulu, nggak ada hubungannya dengan paskah yang sebenarnya. Seperti halnya sinterklas yang berasal dari seorang Saint Nickolas yang suka bagi bagi hadiah ke anak anak kecil.

Tapi, kemudian ada kiriman cerita dari temen mengenai asal muasal telur paskah! ini ceritaya ...

Asal Usul Telor Paskah...
(Cerita Rakyat Ukraina)

Yosef menuruni bukit dari ladang menuju rumahnya sambil bersiul-siul menyanyi lagu-lagu memuji Allah. Seorang beriman betul dia. Dia bukan petani kecukupan, bahkan boleh dikatakan dia adalah petani miskin, paling miskin di desanya. Namun dia menerima semuanya dengan penuh rasa syukur.

"..Marusha, Kristye, aku sudah pulang ...!" Yosef berteriak ketika mendekati rumahnya. Dia cium isterinya dan dia angkat anaknya tinggi-tinggi. Kedua perempuan itu merasakan ada yang lain pada tingkah ayahnya, kegembiraannya agak berbeda dengan hari-hari sebelumnya.

"Semua penduduk omong tentang persembahan apa yang akan mereka bawa ke gereja, pada saat Jumat Suci nanti. Petrovich tetangga kita mau membawa anyaman tikar dari ladang gandumnya, Petra mau membawa sesuatu yang dibuat dari kulit sapinya... tetapi kita, kita akan berikan yang lebih baik!" kata Yosef.

"Bagaimana mungkin kita beri yang lebih baik daripada mereka? kita tidak memiliki ladang gandum yang besar, tidak punya sapi..." sahut Kristye anak perempuan satu-satunya.

"Kita memang tidak disejahterakan dan diberkati dengan tanah yang luas, tapi ayam-ayam kita? Mereka memberi telur paling segar untuk kita, lebah dikebun kita punya lilin dan madu terbaik, lalu kebun kecil kita? ... kita punya sayuran yang lumayan baik toh!"

Yosef masih melanjutkan, 'Jadi, sebelum makan malam, kamu harus mencari telur terbesar, tersegar, letakkan di atas meja, dan ayahmu akan membuat kamu bangga

Malam hari sesudah makan malam, Kristye meletakkan telur terbaiknya di piring. Marusha, isterinya, masih bertanya-tanya dalam batinnya tentang apa yang akan dibuat suaminya, tetapi dia tetap melanjutkan menyulam kain, untuk mempersiapkan kalau-kalau dibutuhkan juga untuk persembahan.

Yosef memuji penemuan Kristye, dan mulailah dia berkarya. Dibuatnya garis-garis pada permukaan telur itu dengan pena yang sudah dibakarnya dengan lilin dan yg sudah dicelupkannya pada lilin lebah.

Dia menggambar ayam, "Karena ayam memberi kita telur yang segar ini." Lalu dia menggambar pohon cemara, "Karena hutan kita penuh dengan pohon cemara, dan kita membuatnya menjadi tempat tinggal kita" Dia juga menggambar bintang, "Karena aku melihat sinarnya dalam mata anak dan isteriku!' bisiknya. Lalu malam beranjak semakin larut.Keesokan harinya, Yosef mendapat ide baru: 'Mengapa kita tidak mewarnainya?'

Lalu dia minta kepada Marusha untuk membuat cairan pewarna. Marusha memetik beberapa bunga marigold di halaman depan rumahnya dan menumbuknya dan memasaknya. Malam hari itu juga, telur direndam dalam cairan berwarna kuning itu.... dan hasil karya Yosef semakin sempurna.

Keesokan harinya, Kristye memetik wortel membantu ibunya. Dan jari tangannya menjadi oranye karena pekerjaan itu. "Sekarang ada ide baru, kita beri warna oranye untuk telur persembahan kita!" kata Yosef.

Dan dia mulai menggambar wortel dengan penanya: "Untuk wortel kita, yang memberi kesehatan!" Dan Yosef kemudian mencelupkan sebagian telur itu pada cairan oranye perasan wortel buatan Marusha.

Kini, telur sudah semakin menarik karena semakin banyak warnanya.

Tiba-tiba, Yosef berseru 'Bit, buah bit kita, panen bit kita terbaik di seluruh desa kita beri warna marsh dari buah bit pada telur kita!" Marusha menjawab: 'Belum terlambat, kita punya rebusan bit, kita bisa pakai!"

Dan malam itu, Yosef bekerja sampai larut malam untuk menyelesaikan karyanya.

Keesokannya hari Kamis, hanya tinggal satu hari untuk mereka membawa persembahan itu ke gereja.

"Blackberries!" teriak Yosef, "Aku yakin tak ada yang sebaik milik kita...kita berikan apa yang terbaik milik kita untuk Tuhan pada telur kita.

Marusha menggeleng-geleng kepala sambil tertawa, tetapi tetap membuat rebusan blackberies itu.

Matahari sudah mulai terbenam ketika Yosef menyelesaikan gambarnya pada telur dengan beberapa lingkaran kecil simbol hasil kerja kerasnya dlm rupa blackberies yang sudah dipanennya.

Dan terakhir dia hanya tinggal mencelupnya pada warna itu. Dengan hati-hati Yosef mencelupkannya pada warna kehitaman cairan rebusan blackberris. Dan diangkatnya juga perlahan-lahan.... tetapi.... ..semuanya menjadi gelap........

Hilang sudah semua gambar dan warna-warni lainnya. Yosef panik! Beberapa saat, ketiga orang itu lama tanpa suara, semua menjadi diam. Kristye merangkul tangan ayahnya sambil menasehati: "mungkin lebih baik, kalau kita membawa blackberries segar dalam keranjang persembahan!"

"Yang kuinginkan adalah persembahan sempurna untuk Tuhan, sekarang kita tak punya apa-apa untuk dipersembahkan..." ujar Yosef nelangsa. Kristye menjawab, "Yah, bukankah kita seperti telur itu? Kita juga tidak sempurna, tetapi Tuhan tetap meminta kita datang?" Yosef terpana "Aku rasa Allah memberi kebijaksanaan yang lebih baik kepadamu daripada yang Dia berikan kepada ayahmu ini!" Yosef segera membungkus telur gelap itu dengan kain sulaman Marusha.

Jumat Sore dalam pekan suci, semua orang sudah membawa persembahannya masing-masing, tak terkecuali keluarga Yosef dengan 'telur gelap'-nya. Ketika saatnya persembahan, setiap orang membawanya ke depan altar. Yosef mengambil saat paling akhir, Sebelum meletakkan bungkusan kainnya, Yosef membalikkan badannya menghadap umat, dan dengan matanya menatap ke lantai dia berbicara: "Kami sekeluarga hendak memberikan yang terbaik. Saya sudah meminta Kristye mencari telor terbaik, Sepanjang minggu saya melukis telur dg lilin lebah terbaik... saya ingin mewarnainya dengan hasil-hasil kebun terbaik, ttp apa yang terjadi.,,"

Yosef membuka bungkusannya sehingga semua orang dalam gereja itu melihatnya: "Saya tak bermaksud mempersembahkan telur ini kepada gereja, tetapi anak saya mengatakan sesuatu yang mengubah niat saya. Dia mengingatkan saya bahwa kita seperti telur ini, kita tidak sempurna, tetapi Allah tetap meminta kita datang!"

Yosef melanjutkan sambil menengadah "Maka, Tuhan... Aku dan keluargaku hendak memberikan persembahan ini kepadaMu. Syukur atas penerimaanMu dan atas cinta dan atas pengampunan kepada kami!" Yosef meletakkan persembahannya di antara persembahan yang lain dan kembali ke tempat duduk Tiada suara untuk beberapa saat. Lalu ibadat Jumat Agung dilanjutkan,

Byarr! Minggu, hari Paskah tiba...semua orang datang ke gereja untuk merayakan Paska. Nyanyian Haleluya dalam kebangkitan berkumandang. Inilah saatnya untuk membuka semua penutup persembahan dan memberkati persembahan.

Imam, yang memimpin perayaan bersiap-siap untuk membuka kain penutup persembahan dan mengucap doa berkat. Tak terkecuali persembahan Yosef yang mungil tanpa keranjang juga dibukanya.

'Lihat!' teriak Yosef 'Lihat telur itu!" Semua orang dalam gereja terpana, Mulut mereka menunjukkan keterkejutan. Di pagi hari itu sebutir telur paling indah yang mereka lihat. Gambar-gambar pada telur itu menjadi lebih tajam dan indah,warna-warni menjadi berkilat keemasan.

"Bagaimana bisa begitu!" bisik beberapa ibu."Ini mukjijat..." seru beberapa orang.

Kristye menoleh ke jendela... bicara pada ibunya yang ada di sebelahnya "lihat bu, setelah musim dingin yang panjang dan gelap... Allah memberi kita matahari yang terang dam hari-hari yang hangat. Pastilah matahari yang melelehkan semua cairan yang gelap!"

Yosef menatap putri dan isterinya: 'Tuhan membuat mukjijat untuk kita..."

Pada hari pertama, mentari menembus celah jendela di Ukraina.... Sebuah keluarga yang berbahagia berjabatan tangan satu sama lain..... Dan hati mereka penuh syukur atas karya Allah yang indah.... yang mengubah kegalauan menjadi harapan, kegelapan menjadi terang... kesedihan menjadi kegembiraan....

SELAMAT PASKAH 2004!!!

Diterjemahkan dari: Maxwell, Cassandre., Yosef's
Gift of Many Colors, An Easter Story,
Augsburg Fortress, Minneapolis, USA, 1993.


Well.... akhirnya gue tau asal usul telur paskah... memang, kita ini sama seperti telur yang kerendem di Blackberries, sebenernya kita itu indah dibuat oleh Tuhan. Begitu sempurna, tapi kita juga hitam karena dosa. Tapi.. Tuhan menerima kita apa adanya, dan Ia membersihkan kita dari segala dosa, hingga warna kita kembali muncul dan Indah kembali.

Thank you Lord for your safcrifice!


Comments

Popular posts from this blog

my weekend

Huaaahhh.... Senangnya hari sabtu kemaren bisa tiduran sampe puasssss.... Sabtu bangun jam 10 Pagi, trus abis mandi langsung masuk ke kamar, nyalain komputer. niatnya sih kerja, tapi ternyata malah nonton VCD... :) hue he he.... Sampe jam 1.30. niatnya sih mau siap siap latian band, tapi ternyata di SMS kak Oki, katanya Nurul (pelatihnya) nggak bisa dateng. jadi batal deh. Yah... gue terusin nonton VCDnya. Nggak lama pingkan SMS, gue disuru ke rumahnya. Jadilah gue kesana. katanya mau ditraktir sama kak nuel. Dalam mobil ada gue, Pingkan, Becky dan adik2 jalan lembang (Rizky dan Dimas), Irene , Annie , Jessica dan tentunya kak Nuel dibelakang. Kita pada pergi ke sogo Plaza Ind. makan di food court. wah sampe jam 10.30 malem. Dimarahin nggak ya sama ortunya adik2? Trus nganter gue pulang. Huaahh.... beegah rasanya! 3 hari ini gue makan banyak. Kamis, makan KFC sampe nyisa Jumat, pas pembantu masak enak. padahal baru beli bakpau A1 2 biji, sama coklat beng beng 2 batang. (rakusn

Bendera setengah tiang

Kemarin, tepatnya tanggal 17 Agustus 2011, (katanya) hari itu, 66 tahun yang lalu, Indonesia Merdeka. Kata mereka .. yang memperoleh data dari buku-buku sejarah yang kadang-kadang beda satu dengan lainnya. Waktu rezim Soeharto, seluruh rakyat Indonesia diwajibkan untuk menaikkan bendera merah putih sampai puncaknya. Tapi kemarin, sampe hari ini, saya pribadi menaikkan bendera setengah tiang. Bendera merah putih, sebagai bendera negara. Bendera yang sudah diperkenalkan oleh rakyat Indonesia, sejak sebelum merdeka. Merdeka atau Mati .. itu slogan mereka dulu. Merah yang artinya berani dan putih berarti suci, dipakai sebagai warna bangsa, tanpa menambahkan embel2 gambar lainnya. Bendera yang dikibarkan setinggi tiang biasanya dilakukan pada saat memperingati kemerdekaan/kemenangan Sementara bendera setengah tiang biasanya dilakukan pada saat memperingati kematian atau kesedihan. Untuk hari kemerdekaan tahun ini, saya harus menaikkan bendera setengah tiang. Untuk ngenenang para pahla

Shout Box

Sori nih temen temen... shout box gue , dimatiin dulu ya... soalnya lagi di pinjem di alamat web gue yang lain. Ntar kalo disana udah selesai, pasti gue balikin lagi. Kalo emang mau comment, pake comment box dibawah aja ya... (^_^)